Introduction, Table, Formula and Multi Columns
Introduction
Mata
kuliah ini (Aplikasi Komputer Dasar) disusun untuk memberikan bekal
keterampilan kepada mahasiswa dalam mendukung pelaksanaan PKL. Tujuan
lanjutan mata kuliah ini adalah memberikan bekal keterampilan kepada
mahasiswa setelah menjadi alumni dengan meningkatkan kemampuan
penyelesaian masalah dengan menggunakan fasilitas IT dan aplikasi
perkantoran (office) yang ada. Mahasiswa (baru) diasumsikan sudah mengenal dasar-dasar pengoperasian komputer, notebook, OS Windows dan aplikasi Microsoft Office seperti Word dan Excel.
Yang dibahas pada mata kuliah ini pada tengah semester pertama adalah Fungsi Dan Penerapan aplikasi Word Processor, yaitu antara lain: Table Properties, Multi Column, Formula pada Tabel, Mailings, Styles, Table of Content, Caption, List of Figure, dan PDF.
Materi dan pelaksanaan mata kuliah dilaksanakan secara dinamis dan fleksibel menggunakan materi yang bersumber dari buku ajar, sumber internet dll sepanjang sesuai RPS dan mendukung capaian pembelajaran (CP)
Selain dengan menggunakan search engine (e.g. Google), mahasiswa juga bisa memakai sarana e-learning PNB, dan basiccomputerapps.blogspot.com sebagai sumber tambahan untuk materi dan soal.Soal Latihan:
Buatlah tabel persis seperti gambar di bawah ini. Ikuti ruler dan fontnya
Buatlah heading tabel vertically centered dan size manjadi 12 points bold.
Sisipkan sebuah baris kosong (sebelum Asosiasi).
Sisipkan sebuah column kosong (sebelum points).
Sebagai salah satu referensi anda bisa memakai buku Aplikasi Komputer Dasar yang dapat anda download di sini.
Untuk membuat artikel multi kolom, pakailah text berikut di bawah ini:
KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan pariwisata merupakan sektor
yang paling efektif untuk mendongkrak devisa Indonesia. Salah satu alasannya
karena sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan pariwisata terdapat di
dalam negeri. Selain sumber daya manusia (SDM), sumber daya yang dimaksud
antara lain luas wilayah serta keragaman yang ada di tanah air. Sumber daya
inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Terlebih
saat ini, di Indonesia tersedia beragam destinasi eksotis dan memukau. Tidak
hanya wisata alam yang kaya, wisata budaya serta sejarah di Indonesia juga
tidak kalah menarik. Ini karena Indonesia memiliki ratusan suku yang tersebar
dari Aceh (Sabang) hingga Papua (Merauke).
Untuk itu, bank Indonesia (BI) bersama pemerintah menargetkan mampu
mengumpulkan devisa sebesar 20 miliar dollar AS atau setara Rp 2,8 triliun (1
dollar =Rp14.000).Target tersebut, lebih besar 3 miliar dollar AS dibandingkan
perolehan devisa dari pariwisata tahun lalu yakni 17 miliar dollar AS atau Rp
2,3 triliun.
Kadispora Kabupaten Magelang Iwan Sutiarsa (kiri) bersama Kepala Biro
Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti. (Foto: iNews.id/Tuty Ocktaviany)
Ditetapkannya pariwisata sebagai sektor utama ekonomi nasional, memang bukan
tanpa alasan. Belakangan ini, pariwisata di Indonesia memang tumbuh pesat.
Menurut Guntur, pariwisata selalu menjanjikan. Tidak hanya memberikan dampak
langsung pada devisa dari kunjungan wisman, tetapi juga produk domestik bruto
(PDB) dari pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) dan membuka lapangan kerja
di sektor-sektor yang terkait dengan pariwisata.
Dengan potensi pariwisata yang dimiliki, tentu saja lebih mudah untuk mengaet
turis semakin banyak berkunjung ke Indonesia. Termasuk juga memikat para
investor. Ini pula yang sudah banyak dilakukan selama lima tahun belakangan ini
dalam menarik wisatawan dan investor.
Pemerintah pun menargetkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada 2019
mencapai 20 juta orang. Target tersebut, lebih besar dibandingkan jumlah wisman
yang datang tahun lalu, yaitu lebih dari 16 juta orang. Jumlah tersebut jauh
lebih besar dibandingkan perolehan sebelumnya pada 2013 yang hanya 8,8 juta
orang. Di sisi lain pada 2018, sektor pariwisata Indonesia tercatat dengan
pertumbuhan tertinggi peringkat ke-9 di dunia, versi The World Travel &
Tourism Council (WTTC).
Photo:
Comments
Post a Comment